SAYA SETUJU DENGAN FULL DAY SCHOOL (FDS)


Tujuan sekolah adalah membuat siswa pandai. Jelas itu, saya yakin tidak ada yang lain. kendati ada yang lain, tetapi saya kira tidak akan jauh dari itu, misalnya ingin membuat anak mempunya akhlaq yang baik, good character dan lain-lain. Dengan adanya tujuan yang sangat mulia tersebut, dimana-mana sekolah berlomba-lomba untuk menjadikan siswanya pandai dan berakhlaqul karimah.

Namun sayang seribu sayang, semua itu memang selalu saja ada dua kubu, kubu kanan dan kubu kiri. dan dari keduanya mempunyai jawaban dan kepentingan sendiri-sendiri. dan disinilah saya ingin mengajak berbicara.

Perlu dicatat, mohon untuk tidak menshare terlebih dahulu sebelum benar-benar faham dengan apa yang saya maksud. jika, ok, lanjutkan, jika No, jangan lanjutkan. agar tidak ada keretakan rasa persaudaraan diantara kita, sebagai sama-sama warga Indonesia.

Lanjutkan...

Begini, saya mengatakan saya setuju, itu bukan karena saya mencari muka, mencari ketenaran, mencari pujian orang, atau mencari uang, namun ini benar-benar saya sadar dari dalam diri saya untuk menyampaikan ini.

Perlu di klarifikasi tentang yang namanya Full Day School (FDS), karena istilah ini masih bersifat umum menurut hemat saya. disini saya akan menjelaskan FDS yang telah saya lakukan di tempat saya. yaitu English Camp of Al-Qodiri Islamic Boarding School.

Bismillahirrohmanirrohim.

Inilah penjelasan saya :

Jam setengah tiga pagi, anak-anak English camp ini sudah bangun, lalu mereka mandi, wudhu dan shalat tahajjud dan dilanjutkan mengaji Al-Qur'an / matla'ah kitab hingga azan subuh dikumandangakan. Setelah itu mereka berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah subuh bersama KH Ahmad Muzakki Syah, Pengasuh Pesantren Al-Qodiri 1 Jember.

Turun dari masjid, mereka berangkat ke ke kelas untuk belajar bahasa Inggris hingga pukul 6 pagi. lalu pulang untuk makan pagi hingga jam setengah tujuh. setengah tujuh persiapan ke sekolah dan setelah sampai sekolah, mereka diwajibkan membaca Surat Waqi'ah dan setelah itu mereka diajar di sekolah formal hingga jam 11.30. mereka pulang ke kamar dan ganti baju, lalu berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah shalat dzuhur bersama KH. Ahmad Muzakki Syah.

Setelah shalat berjamaah, manaqib 15 menit bersama kiai dan setelah itu kembali ke kamar untuk ganti seragam dan kembali ke sekolah hingga jam 1.40 menit, setelah itu mereka persiapan belajar bahasa Inggris hingga jam 3 dan setelah itu shalat berjamaah shalat ashar dan berangkat ke madrasah diniah hingga jam 5 sore.

Setelah jam 5, mereka mandi dan persiapan shalat maghrib berjamaah bersama KH. Ahmad Muzakki Syah dan setelah shalat maghrib mereka mengaji sentral di masjid dan mendengarkan tausiyah pengasuh dan keluarga pengasuh / mengaji kitab kuning hingga waktu isyak. setelah shalat isya' langsung menuju kelas Kitab yang dinamakan majlis ta'lim hingga berakhir jam 9 malam. setelah jam 9 malam mereka kembali ke kamar dan persiapan belajar bahasa Inggris hingga jam 10 malam.

Setelah itu mereka berkesempatan untuk makan. jam setengah sebelas santri wajib tidur. dan jam 12 malam tepat, santri diberi kebebasan untuk bangun atau tidak, ada yang bangun dan juga ada yang tidak. yang bangun mereka ikut manaqib bersama KH Ahmad Muzakki Syah hingga jam 1 dini hari. dan setelah itu mereka tidur hingga jam setengah tiga. dan setelah itu bangun lagi untuk mandi dan shalat tahajjud dan mengaji Al-Qur'an.

Jika melihat kenyataan itu, apakah anda tidak setuju dengan Full Day School? kalau saya setuju. sebab dengan adanya program itu semua, siswa benar-benar tak diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tiada guna. saya yakin narkoba dan hal-hal negative lainnya tak akan ada yang bisa masuk.

Jika program yang saya laksanakan ini salah, salahnya dimana? mohon komentarnya, mohon untuk tidak emosi. tujuan tulisan ini untuk diskusi dengan kepala dingin, jika dengan emosi, mohon untuk meninggalkan membaca tulisana saya ini. terima kasih. (Fifa)


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "SAYA SETUJU DENGAN FULL DAY SCHOOL (FDS)"

Posting Komentar

Yang banyak dicari